Skip to main content

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik)  terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian  perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan  tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik  minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian)  mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun  keturunan (genetik).
Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992),  banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat  yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen  merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam  perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a)    Kecerdasan
 Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu  diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya  hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
b)   Temperamen
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons.  Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi  sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras,  sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat  pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
c)    Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan
Keturunan dnn lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan  individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas.
B.      Fase-Fase Perkembangan
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu  perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu  tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada -permainan fantasi pada niasa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Apakah yang dimaksud oleh para ahli psikologi dengan perkembangan individu? Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus  selama siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola  gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses:  proses biologis, proses kognitif dan proses sosial.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan  pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase.  Santrok dan Yussen membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam  kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja.  Perkiraan waktu ditentukaii padn setiap fase tintuk memperoleh gambaran waktu  suatu fase itu dimulai dan berakhir.
1.      Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa  pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa  dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
2.      Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18  atau 24 bulan. Masa ini adalah masa ynng sangat bergantung kepada orang tua.  Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa,  koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
3.      Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir  masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah.  Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang  keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan  memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan  temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.
4.      Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang  berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia  sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca,  menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi  arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
5.      Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa  anak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun  dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami  perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran  bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya  payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara. Pada  fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri.
Pemikirannya Iebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu  dimanfaatkan di luar keluarga. Pada saat ini para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan  berakhir pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat.


Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan pengertian teknologi pendidikan tahun 1977-1994-2004

  Perbedaan pengertian teknologi pendidikan tahun 1977-1994-2004 1.       Tahun 1977 dan 1994 Pengertian Teknologi Pendidikan dalam AECT ( 1977:1) : ” Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada manusia .” Definisi Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan mencolok kedua paradigma TP tahun 1977 dengan 1994 adalah: a.        Perubahan istilah teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran b.       Penekanan orientasi pada definisi tahun 1977 pada praktik, sedangkan orientasi pada definisi tahun 1994 meliputi dua bidang yaitu teori dan praktik. c.        Pada definisi tahun 1977 kawasan kerja bidan

Pengertian Teknologi Pendidikan Menurut Filosofi

  Pengertian Teknologi Pendidikan Menurut Filosofi 1.       Pengertian teknologi pendidikan secara ontologi Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani . Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales , Plato , dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan . Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). Secara istilah ontologi adalah ilmu yang memperlajari tentang hakikat yang ada ( ultimate reality ) baik jasmani/konkret maupun rohani/abstrak. Didalam pemahaman ontologi ditemukan pandangan-

Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik

 Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Para Ahli Ilustrasi Source : anaksholeh.net a.     Pertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses  pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang  sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses  transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang  herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan  berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan  struktur biologis b.    Perkembangan Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner(1957) bahwa  perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung  dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana  diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi  diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari pengh