Skip to main content

Penelitian Kualitatif Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar


Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Oleh
Mahasiswa Program Studi Teknologi pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum Berbasis Kompetensi mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi, melainkanberperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam pembelajaran.
Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikankemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.
Perkembangan teknologi semakin berkembang pesat ini ditandai dengan mudahnya mengakses informasi dimana dan kapan saja,hal ini berpengaruh positif terhadap sumber belajar mahasiswa, internet sekarang berperan besar dalam masyarakat baik itu dari segi fungsi maupun dampak yang akan ditimbulkan oleh internet
Di Negara kita e-learning mungkin tergolong baru seperti di UNP baru beberapa tahun belakangan memiliki akses wireless kampus E-learning tergolong baru karena memanfaatkan teknologi internet, hal ini dapat kita buktikan dengan penggunaan yang masih menunjukan perkembangan. e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya
Penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana mahasiswa prodi Teknologi pendidikan FIP UNP telah memanfaatkan teknologi internet sebagai sumber belajar yang mendukung proses belajarnya di bangku kuliah.

B.     Rumusan dan Pembahasan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar, antara lain : optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, pemenuhan koleksi buku-buku yang tersedia di perpustakaan, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, serta pemanfaatan sumber daya lingkungan sebagai sumber belajar.

b. Batasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh mahasiswa prodi Teknologi pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

c. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut :
1.Apakah mahasiswa prodi Teknologi pendidikan telah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
2. Alasan apa yang memotivasi mahasiswa prodi Teknologi pendidikan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
3. Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat mahasiswa prodi Teknologi pendidikan untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?

d. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1.Jumlah mahasiswa prodi Teknologi pendidikan yang telah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
2.Alasan yang memotivasi mahasiswa prodi Teknologi pendidikan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
3Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat mahasiswa prodi Teknologi pendidikan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
e. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.Bagi mahasiswa, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi internet sebagai sumber belajar, sehingga mempercepat masa studinya.
2. Bagi program studi, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program kerja yang berkaitan dengan fasilitas sumber belajar.
3. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi informasi sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar.

e. Definisi Operasional
1.      Internet
Adalah jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer diseluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapatdiakses dari berbagai belahan dunia secara cepat.
2.      Sumber Belajar
Segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentinganbelajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efiensi tujuan pembelajaran.

BAB II
KAJIAN TEORITIS

A.    Pengertian Internet
Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian (www.wikipedia.com). Jaringan internet juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global(www.jurnal-kopertis4.org). 
Selain kedua pengertian di atas, internet juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan.Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia.Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis, bulletin board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya (www.andhika.com).
Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce, e-Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-Learning merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.

B.      Internet dalam Kegiatan Belajar
Fred S Keller, teknologi pendidikan era tahun 1960-an mengkritik penerapan metode-metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik perhatian peserta didik. Menurut dia, peserta didik harus diberi akses yang lebih luas dalam menentukan apa yang ingin mereka pelajari sesuai minat, kebutuhan, dan kemampuannya. Dikatakannya pula bahwa guru bukanlah satu-satunya pemegang otoritas pengetahuan di kelas. Siswa harus diberi kemandirian untuk belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar (www.kompas.com).
Kekayaan informasi yang sekarang tersedia di internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi para penemu sistemnya. Melalui internet dapat diakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual dengan sangat cepat. Adanya internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat dalam bentuk Digital Library. Sudah banyak pengalaman tentang kemanfaatan internet dalam penelitian dan penyelesaian tugas akhir mahasiswa. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat juga dilakukan melalui internet. Tanpa teknologi internet banyak tugas akhir dan thesis atau bahkan desertasi yang mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikannya (www.jurnal-kopertis4.org).
Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi harus mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan
tugas-tugas kuliahnya. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up to date.
Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet dapat : (a) meningkatkan pengetahuan, (b) berbagi sumber diantara rekan sejawat, (c) bekerjasama dengan pengajar di luar negeri, (d) kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung, (e) mengatur komunikasi secara teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional. Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya.
Sementara itu mahasiswa juga dapat menggunakan internet untukbelajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan danmemeperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian (www.pendidikan.net).
Dalam www.jurnal-kopertis4.org disebutkan beberapa manfaat internet bagi pendidikan di Indonesia, yaitu : akses ke perpustakaan, akses ke pakar, perkuliahan online, layanan informasi akademik, menyediakan fasilitas mesin pencari data, menyediakan fasilitas diskusi, dan fasilitas kerjasama.

C.    Pengertian Sumber Belajar
Menurut Association for Educational Communications and Technology sumber pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yangdapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumberpembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :
a)      Sumber pembelajaran yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal; dan
b)       Sumber pembelajaran yang karena dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan,dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar-salah satunya adalah mediamassa.
Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pengertian "dapat" di sini menekankan pada pengertian, bahwa jumlah sebenarnya penerima pesan informasi melalui media massa pada saat tertentu tidaklah esensial. Yang penting ialah "Thecommunicator is a social organization capable or reproducing themessage and sending it simultaneously to large number of people who arespartially separated”. Adapun bentuk media massa, secara garis besar,ada dua jenis, yaitu : media cetak (surat kabar dan majalah, termasuk buku-buku) dan media elektronik (televisi dan radio, termasuk internet)(http://artikel.us/mangkoes6-04-2.html).
Berdasarkan kajian Teoritis di atas menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain : peningkatan kompetensi dosen, peningkatan muatan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar, peningkatan bekal ketrampilan mahasiswa,penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Ketersediaan bahan ajar dan sarana belajar merupakan faktor pentingdalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Namun demikiansering kali bahan ajar yang ada di perpustakaan tidak mampu memenuhikebutuhan belajar mahasiswa, sehingga perlu memanfaatkan sumber belajar yang lain. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh mahasiswa secara mandiri adalah jaringan internet. Untuk itu, bekal ketrampilan mahasiswa khususnya dalam memanfaatkan teknologi internet sangat diperlukan.
Melalui internet, mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan yang relevan dengan subjek mata kuliah. Sehingga pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber belajar, akan membantu mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas -  tugas perkuliahan, termasuk penyelesaian tuga akhir.
Oleh karena itu, dosen sebagai motivator dan dinamisator dalam pembelajaran hendaknya memberi dorongan serta menciptakan kondisi agar mahasiswa dapat secara aktif menemukan ilmu pengetahuan barumelalui pemanfaatan teknologi internet.


BAB III

METODE PENELITIAN

A.  Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yaitu jenis penelitian yang mencoba menggambarkan, menuturkan dan menafsirkan suatu fenomena yang terjadi pada masa sekarang Menurut Bogdan dan Taylor sebagai mana dikutip oleh Moleong (2003:3), penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.
Jadi penelitian dengan metode kualitatif merupakan suatu bentuk penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menginterprestasikan suatu gejala atau keadaan sebagaimana adanya.
Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi- situasi atau kejadian-kejadian. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dengan metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran deskriptif atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
  1. Lokasi Penelitian
Sesuai judul dan subjek penelitian maka lokasi penelitian ini adalah pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNP . Lokasi penelitian ini dipilih karena berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan. Dimana peneliti ingin mengetahui sejauh mana pemanfaatan Internet sebagai sumber belajar oleh mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan .
  1. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk mencari informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian Moleong  (2002:90).
    1. Informan kunci
Informan kunci merupakan orang-orang yang betul-betul memahami masalah penelitian. Informa kunci dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah lama memanfaatkan internet
    1. Informan non kunci
Adalah orang-orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang diteliti..Dalam penelitian ini, informan telah ditentukan dan peneliti menanyakan pada informan tersebut, siapa saja yang mengetahui masalah penelitian ini begitu seterusnya sampai informasi jenuh. Cara seperti ini disebut dengan menggunakan teknik Snowball sampling, untuk mendapatkan data

  1. Jenis dan Sumber, Teknik dan Alat Pengumpulan Data
  1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
Data Primer
Yang menjadi sumber data primer mengenai pemanfaatan Internet sebagai sumber belajar adalah mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Pendidikan

  1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik dan alat pengumpulan data adalah sebagai berikut :

  1. Teknik Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. (Sukandarrumidi, 2002:69). Dalam teknik observasi pengamatan yang dilakukan harus benar-benar nyata tanpa ada usaha untuk mempengaruhi, memanipulasi, dan mengatur objek yang diamati. 
  2. Teknik Wawancara yaitu melakukan serangkaian tanya jawab dan meminta penjelasan langsung dengan pihak-pihak yang terkait. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang tidak bisa di gali dengan melakukan observasi atau pengamatan saja, untuk itu dalam penelitian ini, wawancara sangat penting dilakukan. Teknik wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik wawancara bebas dan mendalam (tidak terstruktur) yang berpedoman kepada pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sedemikian rupa  sebelum turun kelapangan. Alat yang di gunakan dalam teknik wawancara ini adalah buku catatan, tape recorder dan pedoman wawancara.
  3. Teknik Studi Kepustakaan dan Dokumentasi diperlukan untuk memperkuat, mempertajam data yang diperoleh dari lapangan. Teknik ini ilakukan dengan cara mengumpulkan data atau bahan-bahan dari perpustakaan berupa buku-buku panduan, laporan-laporan, rencana strategis, surat kabar, dan internet yang terkait dengan penelitian ini.


  1. Teknik Uji Keabsahan Data
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2002:103) mendefenisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipoesis (ide) seperti yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis. Uji keabsahan data pada penelitian ini menggunakan analisis teknik triangulasi.
Teknik triangulasi ini adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekkan atau sebagai bahan perbandingan terhadap sehingga data tersebut dipercaya. Menurut Denzim dan Moleong (1991:178), terdapat empat macam triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi penyidik, dan triangulasi teori.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini mnggunakan teknik triangulasi dengan sumber yang membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton dan Moleong, 2002:178).
Triangulasi sumber  yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Membandingkan data hasil dokumentasi dengan data hasil wawancara
b.Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi
c. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang.

  1. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Patton dalam Moleong (2002:103) yaitu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2002:103) mendefenisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipoesis (ide) seperti yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis. Sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu penelitian yang bersifat kualitatif dengan metode deskriptif, maka teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif.
Analisis data dilakukan melalui prosedur atau melalui beberapa tahap sebagai berikut :
a. Pengumpulan data, Dilakukan dengan mengumpulkan data dari sumber yaitu hasil wawancara dan dokumen-dokumen yang diperoleh di lapangan
b. Reduksi data, Data yang telah diperoleh atau yang telah dikumpulkan diseleksi mana yang betul-betul dibutuhkan atau sebagai data utama dan mana yang sebagai data pelengkap serta data yang tidak diperlukan kemudian data tersebut ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci. Laporan tersebut dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting dengan sistematis sehingga lebih mudah dikuasai.(Moleong, 2002:190).
c. Klasifikasi data, Data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokan, misalnya tentang pelaksanaan transparansi pelayanan publik, kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan transparansi pelayanan publik
d. Penyajian data (Display Data), Penyajian data dimaksudkan agar memudahlan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Dengan kata lain, merupakan pengorganisasian data kedalam bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosok yang lebih utuh
e.       Pengambilan kesimpulan/Verifikasi, Verfikasi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan secara terus-menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan. Dengan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Lalu dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentative sehingga dapat disajikan dalam bentuk uraian dengan menggunakan kalimat kata-kata yang mudah dimengerti.

Pedoman Observasi
Judul  : Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Oleh Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Lokasi Observasi : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,UNP

Tanggal pengamatan :

Observer :

No
Kisi-kisi Pertanyaan
Pertanyaan
Jawaban
1.










2.









3.







4







5
  

Mengenal Internet










Manfaat  internet









Internet dan tugas







Teknologi pendidikan dan internet






Sumber belajar
Kapan saudara mengenal internet?


Siapakah orang yang memperkenalkan internet kepada saudara?

Pertama kali menggunakan internet untuk apa?


Sekarang tentu saudara sudah mahir internet, jadi apa manfaat internet bagi saudara?


Apakah dengan adanya internet berpengaruh terhadap gaya hidup saudara?


Lebih sering kemana saudara mencari bahan tugas kepustaka atau iternet? Dalam persentase?





Apaka saudara menemukan bahan yang anda perlukan di internet??

Sebagai Mahasiswa Teknologi Pendidikan,saudara bisa memberi hubungan antara  Teknologi pendidikan dan internet??

Apakah internet bisa dijadikan sebagai sumbelr belajar??


Situs apa yang sering anda kunjungi?
Sejak SMA, karena internet baru berkembang semasa itu

Teman-teman yang sudah mengerti tentang komputer


Chatting



Banyak sekali misalnya untuk mengetahui berita terbaru, jejaring sosial, mencari bahan tugas dll

Sangat besar,misalnya saya mau membeli sesuatu biasanya saya cek dulu harganya di internet

Lebih sering internet 90%







Saya menemukan bahan yang saya butuhkan.

Tentu saja,karna teknologi pendidikan mempelajari cara belajar dengan media dan internet adalah medianya

Bisa, karena banyak situs-situs yang berkaitan dengan ilmu penetahuan

wikipedia
Daftar Pustaka

Anonim. (2005). Sekilas Perkembangan Internet di Indonesia. www.jurnalkopertis4.org.
Anonim. (2005). Kamus Istilah Internet.(www.wikipedia.com).
Arif A Mangkoesapoetro. (2004). Pemanfaatan Media Massa Sebagai Sumber
pembelajaran IPS di Tingkat persekolahan(http://artikel.us/mangkoes6-04-2.html).
Andhika. (2005). Apa itu Internet ? (www.andhika.com).
Marsell Ruben Payong. (2005). Good Bye Teacher. (www.kompas.com).
Philip Rechdalle.(2005). Internet dan Pendidikan. (www.pendidikan.net). 




Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan pengertian teknologi pendidikan tahun 1977-1994-2004

  Perbedaan pengertian teknologi pendidikan tahun 1977-1994-2004 1.       Tahun 1977 dan 1994 Pengertian Teknologi Pendidikan dalam AECT ( 1977:1) : ” Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada manusia .” Definisi Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan mencolok kedua paradigma TP tahun 1977 dengan 1994 adalah: a.        Perubahan istilah teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran b.       Penekanan orientasi pada definisi tahun 1977 pada praktik, sedangkan orientasi pada definisi tahun 1994 meliputi dua bidang yaitu teori dan praktik. c.        Pada definisi tahun 1977 kawasan kerja bidan

Pengertian Teknologi Pendidikan Menurut Filosofi

  Pengertian Teknologi Pendidikan Menurut Filosofi 1.       Pengertian teknologi pendidikan secara ontologi Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani . Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales , Plato , dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan . Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). Secara istilah ontologi adalah ilmu yang memperlajari tentang hakikat yang ada ( ultimate reality ) baik jasmani/konkret maupun rohani/abstrak. Didalam pemahaman ontologi ditemukan pandangan-

Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik

 Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Para Ahli Ilustrasi Source : anaksholeh.net a.     Pertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses  pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang  sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses  transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang  herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan  berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan  struktur biologis b.    Perkembangan Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner(1957) bahwa  perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung  dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana  diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi  diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari pengh