Skip to main content

Model Pemprosesan Informasi Latihan Inquiry Pada Mata Pelajaran TIK

Model Pemprosesan Informasi Latihan Inquiry Pada Mata Pelajaran TIK 


BAB I

A. Rasional Model

Alasan rasional penggunaan metode Latihan inquiry pada mata pelajaran TIK adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai TIK dan akan lebih tertarik terhadap TIK jika mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” penemuan baru. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inquiry. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep TIK dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa.
Salah satu metode pembelajaran dalam bidang TIK, adalah metode inquiry. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak: inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiry berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu
Kategori
metode inquiry memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources (Garton, 2005).
Inquiry  umumnya mempunyai siklus
1. pertanyaan / problem,
TIK digunakan untuk menunjukkan atau memberikan problem / pertanyaan yang berhubungan dengan kasus aktual atau kasus dunia nyata. Kemudian pada siklus investigasi atau pencarian
2. investigasi,
3. penyajian/penyampaian hasil,
Pada tahap penyajian / penyampaian hasil dan diskusi,
4. diskusi
TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi presentasi dan mendemonstrasikan hasil seperti dalam bentuk paper, gambar, video, atau bentuk-bentuk lainnya.
5.refleksi.


B. Tujuan

            Tujuan utama dari model ini adalah membuat siswa menjalani suatu proses tentang bagaimana menemukan hal – hal baru pada TIK . Untuk mencapai tujuan ini, siswa dihadapkan pada sesuatu (masalah) yang misterius, belum diketahui, tetapi menarik. Namun, perlu diingat bahwa masalah, tersebut harus didasarkan pada suatu gagasan yang memang dapat ditemukan (discoverable ideas), bukan mengada-ada.
            Tujuan penggunaan teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pembelajaran. TIK yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang dapat berupa komputer, LAN (local area network), WAN (wide area network), internet, satelit, TV, CD ROM, dan sebagainya.

C. Manfaat
            Manfaat penerapan model pemprosesan Informasi  yaitu latihan inqiry pada mata  pelajaran TIK adalah merangsang siswa untuk menemukan hal – hal baru yang tidak dipelajari sebelumnya namun berkaitan dengan proses pembelajaran
            Siswa dituntut aktif melakukan penelitian dan  menjalani proses menemukan program baru yang menunjang pembelajaran dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan
            Bagi Mahasiswa Jurusan TIK mempelajari model Inquiry pada mata pelajaran TIK adalah untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana penerapan model ini karna nantinya akan sangat berguna bila Mahasiswa tersebut sudah menjadi pendidik.




BAB II

A. Model Pembelajaran Latihan Inquiry
Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan
Model pembelajaran ini dikembangkan oleh seorang tokoh yang bernama Suchman. Suchman meyakini bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh rasa ingin tahu akan segala sesuatu. Suchman untuk mendukung teori yang mendasari model pembelajaran ini:
1.
Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari tahu akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya;
2. Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut dan akan belajar untuk menganalisis strategi berpikirnya tersebut;
3. Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan/digabungkan dengan strategi lama yang telah dimiliki siswa;
4. Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya kemampuan berpikir dan membantu siswa belajar tentang suatu ilmu yang senantiasa bersifat tentatif dan belajar menghargai penjelasan atau solusi altematif.
Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu : (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis,
Proses inkuiri dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
  1. Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah : (a) kesadaran terhadap masalah; (b) melihat pentingnya masalah dan (c) merumuskan masalah.
  2. Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan hipotesis ini adalah : (a) menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan merumuskan hipotesis.
  3. Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah : (a) merakit peristiwa, terdiri dari : mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; (b) menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data, menginterpretasikan data dan mengkasifikasikan data.; (c) analisis data, terdiri dari : melihat hubungan, mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.
  4. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: (a) mencari pola dan makna hubungan; dan (b) merumuskan kesimpulan
  5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi
Menurut Arends, “The overal goal of inquiry teaching has been, and continues to be, that helping student learn how to ask question, seek answers or solution to satisfy their curiosity, and building their own theories and ideas about the world” (Arends, 1994: 386).
Pada prinsipnya tujuan pengajaran inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis.
Uraian berikut menunjukkan dasar dari pernyataan ini: Inkuiri adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab dan mengantarkan pada pengujian dan eksplorasi bermakna. Inkuiri adalah seni dan sains tentang mengajukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki pengamatan dan pengukuran, pengajuan hipotesis dan penafsiran, pembangunan dan pengujian model melalui eksperimen, refleksi, dan pengakuan atas kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari metode penyelidikan yang digunakan.
Selama inkuiri, guru dapat mengajukan suatu pertanyaan atau mendorong siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri, yang dapat bersifat open-ended, memberi peluang siswa untuk mengarahkan penyelidikan mereka sendiri dan menemukan jawaban-jawaban yang mungkin dari mereka sendiri, dan mengantar pada lebih banyak pertanyaan lain.
Inkuiri adalah apa yang dilakukan para ilmuwan, yang berarti siswa memiliki ruang, peluang, dan dorongan untuk bekerja (hands-on, minds-on, dan sosials-on) dalam cara formal dan sistematik yang teruji dan terulangi dalam membangun body of information yang bermakna.
            Dalam pengamalan sains sebagai inkuiri, siswa belajar bagaimana menjadi ilmuwan, tidak hanya sekedar belajar melalui penghafalan-pengulangan dan pedrillan-penerapan berulang body of facts and concepts

B. Aplikasi Pada Model Pembelajaran Latihan Inquiry PBM TIK
 Model ini sangat penting untuk mengem-bangkan nilai dan sikap yang sangat dibutuhkan agar siswa mampu berpikir ilmiah, seperti
1.keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data termasuk merumuskan dan menguji hipotesis serta menjelaskan fenomena dalam TIK,
2. kemandirian belajar,
3.keterampilan mengekspresikan  secara verbal,
4. kemampuan berpikir logis,
5. kesadaran bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif
TIK bagi guru adalah kunci utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi. Dalam konteks ini TIK dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, pengembangan profesional guru, dan pengembangan sistem pengelolaan belajar dan sumber belajar (Brojonegoro, 2006). TIK telah mendorong para insan pendidikan untuk memannfaatkannya dalam bidang pendidikan.TIK telah mendorong terjadinya perubahan dalam kurikulum, yang meliputi perubahan tujuan dan isi, aktivitas belajar, latihan dan penilaian, hasil akhir belajar, serta nilai tambah yang positip (Yuk, 2006).

Oleh karena itu, muncul istilah-istilah seperti e-teacher, e-test, e-library, e-assignment, eeducation,virtual school, virtual university, e-Latihan, dan sebagainya. e-Latihan adalah pembelajaran yang menggunakan TIK untuk mentransformasikan proses  pembelajaran antara pendidik dan peserta didik. proses pembelajaran dapat disampaikan secara synchronously (pada waktu bersamaan) atau asynchronously (pada waktu yang berbeda). Bahan pembelajaran yang bercirikan multimedia, mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio, video. Hal ini merupakan kelebihan yang dimiliki media berbasis komputer.
TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi eksperimen, eksplorasi, atau pencarian informasi, baik secara on line (melalui internet) atau off line (melalui CD-ROM) dan sebagainya
Melatih siswa untuk berpikir, memecahkan masalah dan menemukan sesuatu bukan merupakan tujuan pendidikan yang baru. Demikian pula halnya dengan strategi pembelajaran penemuan, inkuiri atau induktif. Inkuiri, pada tingkat paling dasar dapat dipandang sebagai proses menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan berdasarkan fakta dan pengamatan.
Siklus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki, menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis (Star, 2001:1).
            Latihan Inkuiri pada matapelajaran TIK  memberi siswa pengalaman konkrit dan pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengembang keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan menemukan hal – hal yang baru dalam ilmu TIK ,Inkuiri melibat komunikasi yang berarti tersedia suatu ruang, peluang, dan tenaga bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan yang logis, obyektif, dan bermakna, dan untuk melaporkan hasil-hasil kerja mereka.
            Inkuiri memungkinkan guru belajar tentang siapakah siswa mereka, apa yang siswa ketahui, dan bagaimana pikiran siswa mereka bekerja, sehingga guru dapat menjadi fasilitator yang lebih efektif berkat adanya pemahaman guru mengenai siswa mereka.
            Selama inkuiri, guru belajar untuk selalu menggigit lidahnya, artinya mengekang diri agar tidak memberikan terlalu banyak petunjuk, pertanyaan, dan jawaban, karena hal itu akan merebut kesempatan siswa untuk belajar. Inkuiri menghendaki siswa untuk mengambil tanggung jawab atas pendidikan mereka sendiri


Kekurangan dan Kelebihan Pemanfaatan TIK pada Pembelajaran Inquiry  Latihan.
Kelebihannya yaitu peserta didik dapat merasa senang dan tidak bosan dengan materi yang diajarkan karena menggunakan alat bantu seperti video, audio dan juga dapat menggunakan alat bantu seperti komputer bagi sekolah yang sudah mempunyai peralatan komputer.
Kekurangan Guru banyak yang belum siap menggunakan metode e-Latihan dan masih mengajar menggunakan metode ceramah serta belum terampil menggunakan fasilitas seperti video dan komputer
Kemajuan kehidupan manusia yang bergerak begitu cepat dalam alur perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK). Dipastikan peserta didik, pada tingkatan manapun, akan hidup di era kompueter-internet. Kalau guru hanya berkemampuan atau bermodalkan papan tulis dan kapur, ya apakah prinsip ‘mempersiapkan peserta didik akan mampu mengelola kehidupan di masa depan akan tercapai? Jangan-jangan, dengan kemampuan Guru Bahari, jangankan membekali kehidupan di masa adepan, tetapi bisa jadi sebalik, menyiapkan ketidaksiap. Guru tidak mampu membekali peserta didik untuk hidup di masa depan.



BAB III

A. KESIPMPULAN

            Model Pembelajaran Inqiry sangat bagus di terapkan pada pembelajaran TIK, karena pada pembelajaran TIK siswa harus bisa menemukan informasi baru tidak hanya dalam PBM diSekolah, karna biasanya di sekolah hanya sedikit di ajarkan bagaimana cara pengunaan Teknologi misalnya Komputer. Umumnya pada sekolah – sekolah yang diajarkan hanya dasar – dasarnya saja.
            Tugas Guru pada model pembelajaran Inquiry adalah Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok

B. SARAN
           
            Hendaknya guru dalam pembelajaran TIK juga mengajarkan anak didiknya untuk mencari serta menemukan sendiri informasi yang di butuhkan untuk proses pembelajaran, sehingga nantinya anak didik akan memiliki pengetahuan yang lebih tentang TIK, Karna jika anak didik hanya belajar di sekolah saja maka ilmu yang di dapatkannya tentang TIK sangat sedikit.
Oleh sebab itu peran Guru disini sangat penting untuk mengajak anak didiknya menemukan Informasi sendiri
Dengan kata lain, selama kehidupan bergerak, berubah, upaya-upaya pendidikan harus mampu mengantisipasi, dan karena itu, guru sebagai ‘Panglima Lapangan’ dituntut ‘senada dan seirama’ dengan perkembangan zaman. Guru-guru yang tidak siap berubah adalah pemandek kemajuan.
Kehidupan dan tuntutan masyarakat selalu mengalami perubahan sesuai tuntutan zaman, dan karena itu jajaran pendidikan sebagai ‘pembantu’ pengembangan potensi peserta didik, dituntut memperispan manusia-manusia dalam kandungan change in progress.
LAMPIRAN
-          Silabus
-          RPP

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan pengertian teknologi pendidikan tahun 1977-1994-2004

  Perbedaan pengertian teknologi pendidikan tahun 1977-1994-2004 1.       Tahun 1977 dan 1994 Pengertian Teknologi Pendidikan dalam AECT ( 1977:1) : ” Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada manusia .” Definisi Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan mencolok kedua paradigma TP tahun 1977 dengan 1994 adalah: a.        Perubahan istilah teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran b.       Penekanan orientasi pada definisi tahun 1977 pada praktik, sedangkan orientasi pada definisi tahun 1994 meliputi dua bidang yaitu teori dan praktik. c.        Pada definisi tahun 1977 kawasan kerja bidan

Pengertian Teknologi Pendidikan Menurut Filosofi

  Pengertian Teknologi Pendidikan Menurut Filosofi 1.       Pengertian teknologi pendidikan secara ontologi Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani . Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales , Plato , dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan . Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). Secara istilah ontologi adalah ilmu yang memperlajari tentang hakikat yang ada ( ultimate reality ) baik jasmani/konkret maupun rohani/abstrak. Didalam pemahaman ontologi ditemukan pandangan-

Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik

 Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Para Ahli Ilustrasi Source : anaksholeh.net a.     Pertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses  pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang  sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses  transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang  herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan  berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan  struktur biologis b.    Perkembangan Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner(1957) bahwa  perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung  dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana  diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi  diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari pengh